...

22 Oktober 2020

Perubahan Cepat Mengancam Kelestarian Bukit Tigapuluh

Kawasan Bukit Tigapuluh – Bukit Batabuh terancam terkena dampak dari perubahan cepat  dan berskala besar.  Jalan Lintas Timur Sumatera dan beberapa jaringan jalan menuju kawasan telah dibangun. Dengan dibangunnya jalan telah mendorong pemukiman transmigrasi seperti di Kecamatan Seberida. Sebagai akibatnya terjadi pertambahan populasi secara signifikan dan ekstraksi sumber daya alam tidak terkendalikan. Pembangunan kebun karet dan kelapa sawit mulai dilakukan, demikian juga pencarian lokasi untuk penambangan granit. Terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan, maka terjadilah perkembangan jumlah penduduk, penggunaan sumber daya hutan, pembangunan prasarana umum seperti gedung sekolah. Sebagai akibatnya terjadi persaingan lahan (land competition) dan masyarakat lokal terdesak mengarah ke kawasan konservasi.

Budaya
Masyarakat asli disekitar kawasan proyek terdiri dari masyarakat asli dan migrant. Pada umumnya masyarakat di Bukit Tigapuluh dan Bukit Batabuh belum mempunyai organisasi efektif dan kepemimpinan (leadership) untuk memainkan peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera organisasi adat belum banyak digali di kawasan ini. Oleh sebab itu sangat sulit mendapatkan organisasi masyakat adat sebagai wadah keikut-sertaan dalam kegiatan konservasi, kecuali mungkin Suku Talang Mamak di Bukit Tigapuluh.

Situasi ekonomi
Masyarakat di sekitar Bukit Tigapuluh dan Bukit Batabuh sangat tergantung pada komoditi utama yang terkait dengan pasar dunia. Dewasa ini terdapat perkebunan sawit telah dibangun dengan skala luas. Karet juga merupakan komoditi kunci yang dimanfaatkan oleh private sector juga oleh banyak peladang berpindah di kawasan ini. Untuk meningkatkan pendapatan bagi petani karet dilakukan intensifikasi karet dengan mengganti bibit dan praktek pengelolaan yang lebih baik. Hal ini merupakan sesuatu yang realistis dapat dilakukan oleh mereka. Nasib para petani karet sangat tergantung pada fluktuasi harga di pasar dunia.

Masyarakat yang tinggal berdekatan dengan hutan primer secara tradisional beralih kegiatan ekonominya dengan mengumpulkan sumber daya hutan terutama rotan ketika harga karet turun. Untuk menghindarkan eksploitasi secara besar-besaran sumber daya hutan di dalam kawasan konservasi perlu dibuat peraturan dalam bentuk perijinan yang dikeluarkan oleh otoritas kawasan dengan mencadangkan untuk masyarakat lokal yang menerima dampak langsung dari pembentukan kawasan konservasi.

SHARE:
Berita lainnya