...

22 Oktober 2020

Dukungan Pegiat Kopi untuk Tenaga Medis Melawan Covid-19

Dalam rangka memperingati hari kopi sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Oktober, Yayasan KEHATI dan Sustainable Coffee Platform of Indonesia   (SCOPI) menjalin kolaborasi apik  dalam merayakannya dengan menyumbangkan kopi terbaik nusantara pada tenaga medis  yang tengah berjibaku melawan pandemic covid-19 di Indonesia.

Kolaborasi dilakukan dengan mengumpulkan 14 varian kopi asli Indonesia yang dikemas dalam bentuk 2.500 bungkus bubuk kopi dalam berbagai bentuk dan ukuran.  Ragam kopi tersebut antara lain Arabika Flores Colol, Java Cikuray, Toraja, Aceh Gayo, Sumatera Dolok, Malabar Pangalengan, Toraja sapan, Toraja sesean, Yellow Catura, Arabika Manggarai, Robusta Manggarai, Arabika Kerinci, Arabika Mandailing, dan Robusta Tanggamus.  Tiga kopi jenis terakhir adalah jenis kopi terbaik mitra TFCA-Sumatera selaku mitra KEHATI dari Jambi, Sumatera Utara dan Lampung yang sudah terkenal akan kualitas rasa dan mutunya.

Kopi dari berbagai mitra KEHATI dan SCOPI dikumpulkan dalam bentuk green bean lalu di roasting di Jakarta untuk memastikan kualitas kopi benar-benar terjaga dan diserahkan dalam bentuk bubuk yang masih segar untuk segera dikonsumsi.  Roasting kopi dikerjakan oleh roastery ternama di Jakarta seperti ABCD dan Anomali yang bersedia memberikan kontribusinya memberikan layanan cuma-cuma untuk jasa pemanggangan kopi.  Hal ini menujukkan adanya solidaritas tinggi dari para petani kopi, pendamping, produsen, café dan roastery untuk bersama-sama melakukan aksi yang simpatik dalam rangka memperingati hari kopi di tengah situasi pandemi.

Kegiatan ini digagas untuk mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh tenaga medis dan juga mengenalkan kopi nusantara ke publik.   Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan melalui banyaknya varian kopi yang diberikan, mereka ingin menunjukkan dua pesan nyata, pertama, sebagai perwujudan banyaknya dukungan kepada para pejuang kesehatan di Wisma Atlet itu. “Kedua, sebagai bentuk edukasi di Hari Kopi Sedunia bahwa Indonesia memiliki varietas kopi yang begitu banyak dengan kualitas yang tinggi,” kata Riki.

Kopi yang dikumpulkan diserahkan pada rumah sakit pusat rujukan kopi Indonesia di RS Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.  Kakesdam-Koordinator Wisma Atlet Kolonel CKM Dr Stefanus Dony menerima bingkisan tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada para penggiat kopi Indonesia atas dukungan yang diberikan.

Kopi yang disediakan mitra TFCA-Sumatera memiliki nilai tambah sebagai kopi konservasi, dimana kopi yang ditanam mampu dijadikan benteng konservasi untuk menahan tekanan perambah ke taman nasional sekaligus menjadi sumber pendapatan bagai masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar hutan.

Dalam siaran persnya  Samedi, Direktur TFCA-Sumatera menyampaikan bahwa kopi bisa menjadi pintu masuk untuk mengatasi persoalan penggunaan kawasan hutan non-prosedural, khususnya di perbatasan dengan kawasan konservasi seperti taman nasional yang banyak terjadi di berbagai wilayah.  Samedi berharap kopi sebagai sebuah peluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjadi benteng konservasi melalui peningkatan profesionalisme petani tentang. produksi dan bisnis kopi di luar kawasan konservasi

Diharapkan momentum peringatan hari kopi ini dapat menghadirkan sesuatu hal yang bermakna sebagai solidaritas sesama anak bangsa sekaligus menjadi penyemangat para tenaga medis  untuk tetap melaksanakan tugas beratnya menghadapi bencana serangan virus global. (as)

SHARE:
Berita lainnya