...

22 Oktober 2020

Berbagi Ruang Manusia dan Hidupan Liar

Selama berlangsungnya masa pandemi yang menyebabkan adanya pembatasan mobilitas dan adanya anjuran menjaga jarak, TFCA-Sumatera turut mengisinya dengan berbagai webinar, podcast dan partisipasi sebagi narasumber pada kegiatan serupa yang marak terjadi di berbagai tempat dan institusi.  Pada salah satu kesempatan diskusi, Samedi, Direktur Program TFCA-Sumatera menyampaikan materi  berjudul Berbagi ruang manusia dan hidupan liar: Mungkinkah?

Pada paparannya Samedi menyampaikan bahwa salah satu persoalan konservasi yang sering ditemui di lapangan adalah soal konflik antara satwa dan manusia.  Manusia dan satwa ‘memperebutkan’ ruang dan sumberdaya yang terbatas, walau sebenarnya dalam konteks ini superioritas spesies sapiens terhadap spesies lain sungguh tidak sebanding.  Manusia memiliki segala perangkat yang dibutuhkan untuk menguasai sumberdaya sementara mahluk lain harus ‘menyesuaikan diri’, terdesak oleh kepentingan manusia yang memiliki kebutuhan ruang yang semakin besar.  Selain itu, ada juga konflik yang dikategorikan tindak pidana, dimana manusia mengeksploitasi hidupan liar untuk diperdagangkan atau dikonsumsi dengan maksud tertentu.

Dalam konteks berebut ruang, manusia yang sering disebut sebagai penguasa atau khalifah alam, haruslah memiliki kearifan untuk dapat hidup berdampingan dan berbagi ruang. Bila terjadi konflik, harus dipahami bahwa satwa bukanlah bermaksud untuk mencelakai manusia.  Satwa butuh sumber makanan dan air untuk bertahan hidup.

Sebagai mahluk yang berbudi dan berakal , maka manusia harus memahami strategi untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan mahluk lain.   Perlu adanya kebijakan yang menyediakan ruang bagi satwa liar.

Namun bagaimana menyiasati adanya konflik yang terus terjadi dan soleh tidak pernah selesai ini?  Bagaimana agar manusia dapat berperan untuk memberikan kehidupan yang ‘adil’ bagi satwa?  Setidaknya ada beberapa kiat di bawah ini yang dapat memberikan inspirasi untuk menengahi konflik manusia satwa:

  1. Resolusi konflik
  1. Menyediakan Ruang Melalui “Kebijakan Hijau”

SHARE:
Berita lainnya