...

22 Oktober 2020

Pelatihan Pemandu Wisata Minat Khusus

pelatihan ekowisata2

 

Sebuah program ekowisata perlu dikemas dengan baik agar para penikmat wisata dan pengelola dapat terus menjalankan kegiatannya sesuai dengan kaidah yang dianut oleh prinsip-prinsip ekowisata.  Kepuasan dalam menikmati wisata dan penghormatan terhadap masyarakat lokal dan alam harus berjalan beriringan.  Ketika hal-hal ini dapat berjalan berdampingan, akan tumbuhlah suatu ekowisata yang berkelanjutan.  Pemandu wisata memegang peran kunci dalam mengatur keseimbangan ini.

Pada tanggal 6-8 Desember 2013, telah diadakan pelatihan pemandu wisata di kawasan Way Kambas yang berjalan dengan cukup baik.   Kegiatan dibuka secara resmi oleh Antonius Vevri selaku kepala Seksi Pengelolaan Wilayah III Kuala Penet yang mewakili kepala Balai TN Way Kambas.  Antonius Vevri juga menjadi pemateri di acara ini dengan topik terkait  Ekowisata dan Konservasi. Dalam materi ini, peserta mendapatkan wawasan mengenai definisi ekowisata dan faktor apa saja yang menetukan sebuah perjalanan atau destinasi dikatakan sebagai ekowisata. Serta contoh-contoh dan perbandingan ekowisata di tingkat nasional dengan internasional.

pelatihan ekowisata1Materi kedua disampaikan oleh Dicky T. Sutanto mengenai potensi spasial ekowisata di Way Kambas. Materi ini menjelaskan mengenai potensi ekologi yang ada di Way Kambas dan faktor spesies yang menjadi daya tarik utama sesuai dengan tipe ekosistemnya.  Materi  berikutnya disampaikan oleh Sonni Rozali yang membuka wawasan peserta yang hadir dengan pemahaman ekowisata.

Pada hari berikutnya, Hariyono memberikan materi mengenai pengembangan diri pemandu wisata alam dan memotivasi peserta mengenai pengalamannya selama menjadi guide wisata minat khusus di Way Kambas.  Hariyono merupakan satu-satunya pemateri yang berassal dari masyarakat.  Beliau bekerja di Ecolodge sebagai seorang guide dan sudah menjadi satu-satunya yang dapat diandalkan dalam memandu tamu dalam kegiatan wisata minat khusus. Materi selanjutnya disambung oleh Sonni Rozali mengenai ruang lingkup pemanduan seperti kreatifitas, teknik berpetualang dan pemanduan, interpretasi jalur, dan dasar-dasar pelayanan kepada pengunjung atau tamu. Melalui materi tersebut, peserta mengetahui betapa pentingnya kreatifitas dalam kegiatan pemanduan yang berfungsi untuk mencegah kekosongan dalam memberikan informasi. Materi terakhir di isi dengan simulasi interpretasi alam dan praktek pengamatan burung (birdwatching). Pada kegiatan ini, peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok diminta untuk menginterpretasikan apapun yang ada di sekitar lokasi belajar. Setelah kegiatan interpretasi alam, peserta melakukan praktek pengamatan burung. Pada sesi ini, peserta dibagi menjadi 2 kelompok besar dan mencatat ciri-ciri jenis burung yang diamati. Selesai kegiatan praktek seluruh peserta dan panitia bersiap dan berangkat menuju area restorasi Bambangan untuk melanjutkan kegiatan keesokan harinya.

pelatihan ekowisata3pelatihan ekowisata2pelatihan ekowisata4

Hari ketiga kegiatan pelatihan dilakukan di area restorasi Bambangan. Peserta kembali dibagi menjadi 5 kelompok untuk melakukan pengamatan burung (birdwatching) menuju sungai Way Batin. Sama seperti sebelumnya, pada kegiatan ini peserta diminta mencatat ciri-ciri burung yang di amati dan melakukan identifikasi jenis melalui buku panduan lapang burung. Setelah selesai, peserta akan mempresentasikan jenis apa saja yang ditemukan selama pengamatan berlangsung. Kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan bahasa Inggris kepada peserta dengan menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris dan diskusi mengenai harapan setelah mengikuti kegiatan pelatihan pemandu ekowisata.

Dari Hasil diskusi dengan peserta pelatihan, ada 5 hal yang menjadi prioritas untuk merespon keberlanjutan kegiatan pelatihan ini, yaitu :
1.    Wadah atau kelembagaan yang mengakui secara sah kegiatan yang akan dilakukan berikutnya
2.    Kelas bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
3.    Pertemuan rutin untuk membahas dan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya
4.    Kegiatan pemanduan kepada pengunjung domestic dan mancanegara sebagai media belajar
5.    Kegiatan rutin pengamatan burung

Setelah 3 hari mengikuti pelatihan para pesera kembali ke tempatnya dengan janji dan harapan untuk dapat mengembangkan ekowisata yang lebih baik di daerahnya masing-masing.

pelatihan ekowisata7pelatihan ekowisata8

 

 

SHARE:
Berita lainnya