...

Ekosistem Kerinci Seblat

LUAS

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan salah satu Taman Nasional terluas di Indonesia dengan luasan 1.368.000 hektar (Martadireja, 2007). Lanskap kawasan ini membentang memanjang dari Utara ke Selatan mengikuti pegunungan Bukit Barisan.



SEJARAH

Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat pertama kali diumumkan sebagai salah satu calon Taman Nasional dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 736/Mentan/X/1982 tanggal 10 Oktober 1982, kawasan ini merupakan gabungan dari beberapa kawasan seperti Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata, dan Hutan Lindung. Kemudian  berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. 1049/KPTS-II/1992 tanggal 12 November 1992, berubah organisasi menjadi Unit Taman Nasional Kerinci Seblat, kemudian muncul Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. 192/KPTS-II/1996 tanggal 1 Mei 1996 menetapkan Luas Kawasan TNKS 1.368.000 hektar, dan kemudian berubah luasannya melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor. 901/Kpts-II/1999 menjadi 1.375.389,867 hektar. Secara administratif  taman nasional ini berada di 4 (empat) wilayah Administrasi yaitu; Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan, dan terbentang di Punggungan Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan salah satu kawasan Konservasi yang menjadi ASEAN Heritage Site dan World Heritage Site dari UNESCO, dan dianggap warisan dunia karena memiliki kelengkapan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang cukup lengkap.



TIPE EKOSISTEM

Ekosistem didalamnya mewakili berbagai tipe ekosistem yang khas dan unik diantaranya hutan dataran rendah (low land forest), hutan bukit (hill forest), hutan sub-montana (sub-montane forest) hutan montana rendah (lower montane forest), hutan montana sedang (mid-montane forest), hutan montana tinggi (upper montane forest), padang rumput sub-alpine (sub-alpine thicket), dan lahan basah lain pada wilayah berawa.

Pada kawasan penyangga taman, terdapat kawasan hutan produksi (HP) bekas konsesi HPH yang sangat luas dan merupakan satu kesatuan dengan lanskap Taman Nasional Kerinci Seblat. Luas hutan produksi bekas konsesi HPH pada daerah penyangga TNKS di Propinsi Jambi saja mencapai 338.000 hektar.

FLORA

Ekosistem TNKS juga salah satu eksosistem terkaya dengan keragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut data Balitbangda Jambi (2009) , TNKS mempunyai 4.000 macam flora, beberapa diantaranya flora langka dan endemik seperti pinus kerinci (Pinus merkusii strain Kerinci), kayu pacat (Harpulia alborera), bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldi) dan bunga bangkai (Amorphophallus titanium dan A. decussilvae).

FAUNA

Di kawasan TNKS erdapat 37 jenis mamalia, 139 jenis burung, 10 jenis reptil, 6 jenis amphibi dan 6 jenis primata. Kawasan ini juga menjadi habitat endemik beberapa jenis satwa langka yang dilindungi yang menjadi flegship species di ekosistem kawasan TNKS yaitu Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephans Sumatrensis), Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrensis) dan Tapir (Tapirus Indicus).

ANCAMAN

Beberapa kelemahan dalam pengelolaan, yang selanjutnya menimbulkan permasalahan-permasalahan dan kerusakan di dalam kawasan taman nasional, seperti pembukaan jalan melintasi TNKS, perambahan hutan, pembukaan lahan pertanian, penebangan liar, penyerobotan hutan, perburuan liar, transmigrasi dan penambangan emas. Kelemahan-kelemahan tersebut meliputi: 1) Bentuk (form) bentang alam kawasan TNKS yang memanjang (narrow elongated shape), keadaan kawasan dengan garis dan daerah batas yang panjang dan luas membuka kemungkinan dan kesempatan yang luas bagi terjadinya tekanan dan gangguan dari luar kawasan ke pusat-pusat hutan yang merupakan zona inti. 2) Terjadi gangguan dan tekanan dari masyarakat sekitar kawasan yang didorong oleh kondisi sosial, ekonomi, dan budaya mereka, terlebih pada kondisi krisis saat ini. 3) Adanya aktivitas pertambangan di dalam kawasan TNKS. 4) Kerusakan hutan lindung dan hutan produksi yang merupakan daerah penyangga perluasan habitat dan sosial dari Taman Nasional. 5) Masih lemahnya koordinasi dengan pihak dan instansi terkait, terutama di tingkat daerah yang mendorong terjadinya benturan kebijaksanaan. 6) Pemekaran kabupaten, terutama kabupaten yang memiliki sumberdaya alam terbatas menjadi ancaman dan potensi dilakukannya eksploitasi TNKS.Dari 371 desa di sekitar taman nasional, 270 desa di 4 provinsi memiliki pemukiman dekat dengan batas taman nasional. Penduduk dari desa-desa ini sering menggarap lahan di dalam kawasan taman nasional dan mengambil hasil hutannya. Jumlah luas lahan yang telah dibuka di TNKS mencapai 105.000 ha, sebagian telah dibuka sebelum pemancangan batas.

Adanya izin Pemanfaatan Kayu di Tanah Milik (IPK/IPKTM) yang dikeluarkan Pemerintah Daerah Lebong dengan alasan pemenuhan kebutuhan kayu untuk pembangunan di lingkungan PEMDA (kantor) dan kebutuhan masyarakat, secara langsung, akan mengancam kelestarian hutan TNKS mengingat kabupaten ini tidak memiliki kawasan hutan selain kawasan konservasi. Sebagaimana diketahui, kerusakan TNKS akibat tekanan kebutuhan Kayu dan lahan dalam beberapa tahun terakhir mencapai 106.846,58 Ha atau 77,95 %  dari total kawasan TNKS di wilayah Kabupaten Lebong dan Rejang lebong yang mencapai 137.063,00 Ha. Dapat dipastikan, dengan meningkatnya kebutuhan kayu disertai adanya legalitas pengeluaran kayu ini, akan menjadi potensi besar terjadinya eksploitasi di kawasan TNKS.

...

Annual Report 2019

Download
...

Mengangkat Batang Terendam

Download
...

Kajian Potensi EKowisata di 7 Taman Nasional Pulau Sumatera

Download
...

Enny Janji akan Bawa ke Pameran

Download
...

Nagari Kelola Hutan Negara

Download
...

Anyaman Bambu

Download
...

Demo Warga

Download
...

Selamatkan Hutan

Download
...

Bujang Raba yang Memprihatinkan

Download
...

Bujang Raba Jadi Model

Download
...

Bungo Saat Tepat Dijadikan Ekosistem Bujang Raba

Download
...

Ekosistem Bujang Raba Terancam

Download
...

Izin Perusahaan Kepung Bujang Raba

Download
...

Bujang Raba, Hutan Tersisa Penyangga TNKS

Download
...

Penyangga TNKS Dibabat

Download
...

Makin Terdesak, Hidup Melangun

Download
...

Harimau Sumatera Terekam Kamera

Download
...

Harimau Terpantau di Hutan Adat Guguk

Download
...

Desak Bupati Tuntaskan Masalah Warga

Download
...

KKI Warsi Kampanyekan Hutan Sembilan Nagari

Download
...

SK Hutan Berbasis Nagari, Turun

Download
...

1000 Ha jadi Hutan Nagari

Download
...

Sumbar Dapat SK Hutan Nagari Perdana

Download

test mitra SH IX

kjkjkjh

Durasi & Bentang Alam

2 tahun

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

1 milyar

Konsorsium Bentang Seblat

Implementasi Rencana Tindak Mendesak Gajah Sumatera di Bentang Alam Seblat Provinsi Bengkulu

Anggota Konsorsium:

  1. Yayasan Kanopi Hijau Indonesia
  2. Lingkar Inisiatif Indonesia
  3. Genesis Bengkulu

Durasi & Bentang Alam

16 April 2021 – 15 April 2024

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 1.999.730.000

Konsorsium Sinergitas Hijau

Perlindungan dan Penyelamatan Ruang Jelajah Harimau Sumatera di TNKS melalui Peningkatan Produktifitas dan Nilai Tukar Masyarakat Nagari Tepi Hutan

Durasi & Bentang Alam

1 Juli 2019 – 31 Desember 2019

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 2.595.525.000

Mitra Aksi

Konservasi Bentang Alam Penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Berbasis Tataguna Lahan di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi

Durasi & Bentang Alam

1 Mei 2018 – 31 Oktober 2020

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 5.291.699.000

KKI-WARSI

Pengelolaan Kolaboratif Pemegang Izin Konsensi dalam Mempertahankan Tutupan Hutan Tersisa, Memperkuat Dukungan Perlindungan Keanekaragaman Hayati dan Meningkatkan Nilai Manfaat Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) di Lansekap Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

Durasi & Bentang Alam

1 Mei 2018 – 30 April 2021

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 5.827.840.793

Pundi Sumatra (Fase 1)

Fasilitator Wilayah Sumatra bagian Tengah dan Selatan

Jl. Prof. M. Yamin No 06 Simpang Pulai
Kel. Payo Lebar, Jelutung – Jambi, 36135
Telp/Fax : +62 741 670862

Durasi & Bentang Alam

Oktober 2015 – September 2018

Ekosistem Kerinci Seblat, Ekosistem Sembilang - Taman Nasional Berbak, Kerumutan-Semenanjung Kampar-Senepis, Taman Nasional Siberut dan Kepulauan Mentawai, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Taman Nasional Tesso Nilo, Taman Nasional Way Kambas,

Komitmen

Rp. 3,438,795,000

Konsorsium UNAND-PILI

Jejaring Koridor untuk Pergerakan Harimau Sumatera pada Lansekap Perkebunan Sawit dengan Taman Nasional Kerinci Seblat Solok Selatan, Sumatra Barat

Anggota Konsorsium:
1. Universitas Andalas (UNAND)
2. PILI (Pusat Informasi Lingkungan Indonesia)

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas-PILI
Unand : Kampus Universitas Andalas, Limau Manis Padang
PILI : Jl. Tumenggung Wiradireja No. 216, RT 01/06, Cimahpar, Bogor Utara,  Bogor-16155, Jawa Barat
Telp : 0251-8657002
Email: Igusmardi@gmail.com

Durasi & Bentang Alam

Maret 2016-Februari 2017

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 1,000,000,000

Yayasan Mitra Aksi

Implementasi Model Pertanian Sehat, Ramah Lingkungan dan Rendah Biaya di Kawasan Penyangga TNKS Kabupaten Kerinci

Jalan Besar, Jambi – Muara Bulian KM21 Kel.Pijoan, Jambi Luar Kota, Jambi Kode Pos 36363
Telp/Fax :085273537507, Fax : 62.741 42593
e-mail: nila22@yahoo.co.id
Website : www.mitraaksi.org

Durasi & Bentang Alam

November 2015-Oktober 2016

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 1,000,000,000

Konsorsium Genesis

Penyusunan Kebijakan Untuk Mendorong Implementasi Perpres No. 13 Tahun 2012 Tentang Tata Ruang Pulau Sumatera di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu

Jl. Kinibalu no, 43 RT 09/03 Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Bengkulu 38227
Tel: 0736-26872; Fax: 0736-26872
Email: genesisbkl@gmail.com

Contact person:
1. Barlian (Hp : 081377567007; Email : genesis_711@yahoo.co.id)
2. Supintri Yohar (Hp : 081373499788; email:  supin.bklu@gmail.com)
Website: www.genesisbengkulu.org

Durasi & Bentang Alam

Mei 2014-Mei 2016

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 1,166,860,000

Konsorsium Ulayat

Pengembangan Koridor TNBBS-TNKS Melalui Skema Pengelolaan Ekosistem Hutan Berkelanjutan

Anggota Konsorsium:
Ulayat dan Yayasan Konservasi Sumatera

Jl. Kesehatan II No. 42 RT 06 RW 01 Kelurahan Anggut Bawah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu
Telp/Fax: 0736-21248
Email: ulayat@ulayat.or.id
Website: www.ulayat.or.id

Durasi & Bentang Alam

Mei 2013-Oktober 2016

Ekosistem Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan,

Komitmen

Rp. 4,812,715,200

ALIANSI KONSERVASI ALAM RAYA (AKAR) Network

Penyelamatan Ekosistem Bentang Alam Taman Nasional kerinci Seblat Berbasis Masyarakat

Anggota Konsorsium:
Lembaga Tiga Beradik (L-TB), Genesis, Lembaga Tumbuh Alami (LTA), dan ICS Solok Selatan

Jl. Muragi no. 23 Lorong Sepakat RT 01 
Koto Renah-Kecamatan Pesisir Bukit
Kota Sungai Penuh, Kerinci, Jambi

Tel: 0748 – 21158

Email: akarnetwork@gmail.com

Durasi & Bentang Alam

Juni 2012-November 2017

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 7,084,720,000

Komunitas Konservasi Indonesia- WARSI

Mempertahankan Tutupan Hutan Tersisa pada Lansekap Ekosistem TNKS untuk Menjamin Kelestarian Keragaman Hayati, Mendukung Kehidupan Komunitas Lokal serta Menjadikannya Salah Satu Wilayah Utama Keragaman Hayati yang Penting di Sumatera

Anggota Konsorsium:

KKI-Warsi dan SSS-Pundi

Jl. Inu Kertapati No.12, Komplek DPRD, Telanai Pura, Jambi, 36124
Tel: +62 (0741) 66678, 66695
Email: office@warsi.or.id

Durasi & Bentang Alam

Februari 2011 – Februari 2016
(Diperpanjang Mei 2016)

Ekosistem Kerinci Seblat,

Komitmen

Rp. 7,754,390,900